KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI

Kebahagiaan merupakan keinginan setiap manusia bahkan makhluk hidup di muka bumi ini. Suatu kebahagiaan tidak bisa diganti dengan berlian atau pun kekayaan yang ada diseluruh dunia ini. Kebahagiaan yang hakiki pada saat kita jatuh cinta yang berlebih kepada ALLAH SWT. Mungkin cinta kepada sesama atau pasangan sebagian berpendapat tidak ada duanya. Tapi menurut saya pribadi, jika kita berlebih mencintai ALLAH, tentu kita akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Seperti apa yang saya alami sekarang ini, walaupun tidak memungkiri saya sedang suka dengan seorang manusia, makhluk ciptaan ALLAH. Tetapi saya mencoba menjaga perasaan ini mengalihkan terhadap ALLAH SWT. Terbukti beberapa hari ini saya merasa bahagia selalu, ditambah dengan senyuman yang mungkin dapat mengubur semua masalah yang ada. Ternyata ALLAH tidak mengingkari janjinya. Mungkin teman-teman semua bingung melihat tingkah laku saya, gaya saya berpakaian ke kampus sangat berbeda tidak seperti biasanya. Saya nampak bersolek layaknya seorang perempuan,,he..he..he..


Menurut saya bersolek layaknya perempuan tidak harus membuka aurat seorang perempuan. Perempuan bisa nampak cantik secara alamiah bisa kita lihat dari tutur katanya, cara berpakaian, sikapnya, dan lain-lain. Jujur saya belum menjadi wanita cantik, saya masih terus mencari jati diri saya. Jati diri seorang muslimah yang baik, insya allah. Terkadang sikap saya pun masih menampakan layaknya seperti seorang anak kecil. Menurut saya, semua itu butuh proses. Ya mungkin ini bisa dibilang curcol saya..he..he..heh..

Saya akan menceritakan sedikit tentang perasaan suka yang berlebih terhadap seorang pemuda itu, terkadang muncul dalam benakku. Pemuda itu telah membuat saya suka. Pemuda itu memang baik, pintar, saleh, lucu, walaupun terkadang sikapnya menunjukkan sikap kekanakan. Beberapa waktu yang lalu, perasaan itu muncul dan menggetarkan hatiku,,hihih,,maaf terlalu lebay….. Awalnya sesuatu yang menggetarkan hatiku itu belum nampak, tapi kelamaan muncul ke permukaan,,hohohoho.. Maafkan aku ya ALLAH bila aku terlalu berlebih dalam memujinya. Apakah aku sudah mulai beranjak dewasa?? Terkadang aku nampak cemburu istilahnya,hehe, melihat dia dengan orang lain, tapi itu tidak boleh berlaku, karena dia belum menjadi muhrimku.
Teman-temanku selalu mengingatkan dirirku jika aku terlalu berlebih sama dia. Terima kasih teman-teman, insya allah aku bisa menghandle ini semua.

0 komentar:

Posting Komentar