COVER YANG BAGUS DAN INDAH BELUM TENTU MENJAMIN

Sesuatu yang nampak dari luar bagus dan indah terkadang tidak sesuai dengan keseluruhannya (isinya). Bagus dan indah merupakan sesuatu yang diinginkan oleh setiap orang. Bagus dan indah merupakan sesuatu yang ingin kita hasilkan dari suatu karya yang telah kita kerjakan. Kata indah disini bisa juga disebut sebagai nilai estetika, hasil karya seni yang benar-benar menakjubkan menyilaukan mata ini. Bagus dan indah bisa kita lihat juga bisa juga kita rasakan secara mendalam dengan nilai penghargaan yang tinggi. Seharusnya bagus dan indah itu menjamin seutuhnya. Tapi terkadang suatu yang bagus dan indah itu tidak menjamin bahkan tidak sama sekali. 

Bisa dicontohkan pada suatu rumah yang mewah, indah nampak cantik dengan diberi hiasan bunga-bunga yang lucu. Memang nampak dari luar rumah tersebut nampak elok disekelit pandangan mata. Tapi dari sisi yang menarik dari luar, bila kita masuk dan tinggal didalamnya, mungkin suasananya berbeda dengan apa yang dirasakan ketika berada diluar. Kita bisa saja merasa kurang nyaman didalam rumah tersebut. Karena tidak adanya suatu keharmonisan yang tercipta dari dalam rumah itu sendiri.

Contoh lain bisa kita lihat pada seseorang yang dilihat dari penampilan luarnya sempurna banget. Padahal belum tentu penampilan menampilkan sikap dan watak sebenarnya dari orang tersebut. Setiap orang punya watak, sikap, cara pikir, dan tingkah laku yang berbeda. Terkadang seseorang bisa disebut seperti bunglon yaitu berubah-ubah. Terkadang juga seseorang itu merasa jenuh dan penat, sehingga dari perkataannya keluar kata yang tidak enak didengar, apalagi sampai menyinggung perasaan orang lain. Hal ini kita masih kurang peka dengan apa yang diucapkan, ditujakan untuk siapa, apakah orang yang mendengar itu dapat menerima atau tidak. Seharusnya kita bisa lebih peka juga dengan situasi orang lain. Benar kata pepatah mulutmu harimaumu.

Jika kita telah mempunyai penampilan yang sempurna kenapa tidak diseimbangi dengan perasaan yang peka juga. Jika kita lebih pintar atau menguasai sesuatu hal janganlah kita meremehkan orang lain. Kita harus bisa menghargai pendapat orang lain jangan menghakimi terlebih dahulu. Bila kita berbicara pun seharusnya bisa melihat situasi dan kondisi dari orang lain. Dan kita pun seharusnya bisa menyaring kata-kata kita. 
Sikap dan penampilan haruslah seimbang. Percuma jika penampilan sempurna tapi tidak didukung dengan tingkah laku juga. Kita harus ingat kita harus bisa menghargai orang lain dulu bila tidak sesuai janganlah mengahakimi tapi kita bisa kasih solusi yang baik. Orang itu ada yang punya sikap cuek tapi ada juga yang bersikap sangat peka. Bila kita bisa menghargai orang lain,orang lain pun akan mengahrgai kita. 
Orang bodoh belum tentu bodoh dan belum tentu juga tidak mampu melakukan sesuatu. Orang pintar pun belum tentu menyelesaikan masalah dengan sangat pintar. Seharusnya kita bisa menyesuaikan penampilan dengan sikap kita. Maka dari itu jika belum bisa bertanggung jawab dengan apa yang terlihat dari penampilan luar kita janganlah berpenampilan sempurna. Setidaknya sesuaikan dengan tingkah laku kita yang mungkin masih kurang sempurna. 
Seseorang yang nampak dari luar baik belum tentu dalamnya baik. Terkadang kita silau dengan orang yang nampak baik dari luar, padahal fakta dari dalamnya kurang baik. Bisa jadi orang yang nampak dari luar jahat tapi dalamnya baik. Terkadang hidup itu seperti memakai kedok kehidupan yang beraneka ragam. Sampai beraneka ragamnya, kita sudah lupa untuk membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang halal atau mana yang haram. Kita tidak bisa juga memaksakan kehendak kita terhadap orang lain.
Orang jatuh cinta pun tidak bisa dipaksa. Apakah kita harus merelakan cinta kita untuk orang lain??? Padahal orang lain itu tau perasaan kita seperti apa terhadap seseorang yang kita suka. Apakah atas nama pertemanan kita harus merelakan cinta kita untuk teman kita??? Jika itu yang terbaik, mungkin mengalah dan merelakannya itu mungkin yang terbaik. Apakah kita bisa ikhlas??? Mungkin awal memutuskan kita belum bisa untuk ikhlas. Mungkin selanjutnya kita bisa ikhlas.

0 komentar:

Posting Komentar