Dalam suatu produksisitas produsen harus dapat mempertimbangkan marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari produk, price, place dan promotion. Dalam kasus ini saya mengambil contoh dari salah satu toko kue yang berada di daerah Jakarta Barat. Pembuatan produk ini terletak di Jalan Abdullah 3 Kel.Krukut Kec.Taman Sari. Di sini kita dapat mengetahui kue apa saja yang bisa di buat oleh para karyawannya atau pekerjanya. Sebelumnya saya akan memberitahukan bahwa toko kue ini bernama TOKO KUE PIA TERATAI WANGI yang mempunyai karyawan sebanyak 8 orang dan di toko ini tidak hanya menjual kue pia saja, tetapi di toko ini terdapat kue tradisonal khas tionghoa seperti:
- kue pia
- kue kering
- tiong ciu pia (kue bulan)
- dodol imlek (kue keranjang)
- lapis legit
Kemudian, dari sumber yang terpecaya yaitu Bpk.Irwan S (pemilik toko kue pia teratai wangi) mereka menjual kue pia dengan harga minimal sebesar Rp.6000,-/pack. Harga tersebut tidak di patokkan untuk semua barang. Barang-barag tersebut mempunyai harga yang beraneka ragam dan tergantung dari para konsumen membeli produk tersebut. Menurut analisis saya toko ini mempromosikan produknya dengan mneggunakan cara publisitas. Publisitas itu yaitu pemberian informasi kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Misalnya dengan mencoba memberikan produk tersebut kepada orang lain supaya orang tersebut dapat merasakannya dan kue ini sudah mempunya label "halal" dari departemen kesehatan.
Demikianlah analisis toko yang dapat saya sampaikan. Jika ada kesalahan dalam penulisan kata atau penjelasan, saya sebagai penulis mohon maaf kepada pembaca.
Sumber: wawancara langsung dengan Bpk.Irwan S